Sabtu, 09 Mei 2009
Kesholehannya seorang bapak tua (2)
Meneruskan kisah kesholehan seorang bapak tua di bulan April.
Yang lalu menceritakan bagaimana uletnya bapak ini dalam mencari ma'isah untuk keluarga.
Kali ini adalah perjuangan dalam sabilillah mencari pahala dan ridho Allah dalam beribadah secara spritual.
Kami jamaah yang ada di dalam mesjid yang sama dengan bapak ini, menyaksikan bahwa bapak ini hampir tidak pernah absen dalam mengaji. Walau dalam kondisi seperti apapun, apakah lagi capek, ngantuk, hujan atau sakit sekalipun dia tetap ada dalam pengajian.
Dia bersepeda ke mesjid, dengan sepeda tuanya.
Kami tau kalau dia sedang sakit, karena pernah dia mendapat cobaan jatuh dari sepeda waktu akan mengantarkan anaknya ke sekolah sepedanya menabrak batu sehingga anak dan bapak ini terpental. Rahang bapak ini sampai bergeser hingga mulut dan gusinya berdarah.
Cobaan demi cobaan berat pernah dialami oleh bapak ini dan keluarga.
Tapi alhamdulillah bisa dilewati dengan tawakkal. Dan dia tidak pernah menceritakan kesulitannya kepada siapapun kalau tidak kami tanyakan.
Pernah istrinya diserang oleh tetangganya yang biasanya berhubungan baik, tiba2 datang menemui istri bapak ini yang sedang mencuci dan memukul si ibu. Tetangganya ternyata memang kurang baik tabiatnya, suka mabuk2an. Tapi sebenarnya dalam bertetangga biasanya baik2 saja. Untung si bapak ada di rumah, lalu dipisahkan oleh bapak dan tidak ada pembalasan sama sekali. Si ibu sempat terluka dimukanya.
Oh.. kasihannya mereka. Tapi, Allah tidak tidur, Allah Maha Melihat, maka Allah lah yang membalas kejadian ini. Akhirnya, beberapa bulan kemudian orang yang memukul ibu ini dikeroyok dan di tahan di kantor polisi dalam kasus yang berbeda.
Walau banyak masalah dan cobaan yang dialami oleh keluarga bapak ini, tapi tidak menyurutkan semangat beribadah dan hidup. Tetap tawakkal dan selalu berserah diri pada Allah, yang penting bagi mereka tetap dalam keimanan sampai mati mereka.
Manusiawi kalau mereka juga pernah merasa mentok dan bingung harus bagaimana, maka bapak ini suka minta dinasehati dan bertanya apa langkah2 nya sudah benar. Itupun kalau kami bertanya keadaan si bapak dan keluarga.
Demikian sholehnya bapak ini, dia tidak akan bercerita kesulitan diri dan keluarganya.
Tapi kita yang dalam keadaan lebih baik harus lebih peka.
Alhamdulillah karena kesholehannya pula, maka tidak jarang pertolongan Allah selalu datang tepat waktunya. Ada saja yang selalu ingat pada mereka, waktu harus membayar kontrakan, memasukkan anak sekolah, dsbnya.
Subhanallah..., demikianlah kami semua bisa menyaksikan kekuasaan Allah dengan hambanNya yang begitu sholeh. Dari orang yang sederhana seperti bapak ini, kami bisa banyak belajar dari beliau.
Label:
contoh yang baik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar