subhanallah walhamdulillah walaa illaha illallah wallahuakbar

Minggu, 19 April 2009

Panggilan suci: memenuhi panggilan Allah


Ada 3 cara atau jenis pelaksanaan haji, yakni haji ifrad, haji qiran dan haji tamattu. kebanyakkan peziarah dari luar Arab melakukan haji tamattu {melakukan umrah lebih dulu baru haji }
Dalam perjalanan Haji tamattu begitu tiba di Mekkah jamaah harus dalam keadaan ihrom. Lalu melaksanakan thawaf qudum atau thawaf pertama. Setelah melakasanakan thawaf, jamaah shalat 2 rakaat di samping maqam Nabi Ibrahim.
Untuk menyelesaikan umrah pertama, jamaah minum air zamzam dan melakukan sa'i. Dalam menyelesaikan sa'i, jamaah disunahkan menjepit rambut dan memotong ujungnya {bagi wanita} atau mencukur rambut {bagi laki-laki}. Setelah umroh, jamaah melepaskan ihromnya dan memakai pakaian muslim biasa.
Berikut adalah kronologis perjalanan haji.

Tanggal 8 Dzulhijjah
Berihram dengat niat haji dan mengucapkan talbiyah dari miqot yang telah ditentukan atau ia tinggal di Mekah. Kemudian bersiap untuk mabit. Berangkat ke Mina setelah Subuh. Shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. {Dzuhur, Ashar dan Isya boleh diqashar menjadi 2 rakaat tapi jangan menggabungkan shalat/jamak}. Lalu bermalam di Mina.

Tanggal 9 Dzulhijjah
Meninggalkan Mina menuju Arafah sebaiknya segera setelah Subuh. Harus tiba di Arafah sebelum tengah hari pada tanggal 9 Dzulhijjah. Melakukan wuquf di Arafah merupakan bagian terpenting dari ibadah haji. Mendengarkan khutbah dan shalat Dzuhur, Ashar masing-masing 2 rakaat {qasar} secara berjamaah di masjid Namirah di Arafah.
Tinggal di Arafah berdoa kepada Allah SWT sampai matahari terbenam. Nabi Muhammad SAW menyebut haji adalah Arafah karena bagian terpenting dari haji adalah wuquf di Arafah. Menuju Muzdalifa setelah matahari terbenam. Sepanjang perjalanan mengucap talbiyah. Bermalam di Muzdalifa berdoa pada malam yang diberkati.

Tanggal 10 Dzulhijjah
Tibalah hari raya haji atau Idul Adha.Meninggalkan Muzdalifa menuju Mina setelah shalat Subuh sebelum matahari terbit. Mengambil kerikil untuk melontar jumroh di Jamratul Aqaba sebanyak 7 lontaran. Bagi yang nafar awal diperlukan paling tidak 42 kerikil lagi untuk Mabit di Mina setelah tanggal 10 Dzulhijjah.
Setelah tiba di Mina melanjutkan talbiyah. Melontar jumroh di Jumrotul Aqabah {7 lontaran} begitu juga pada 2 hari berikutnya {42 lemparan}. Kemudian melaksanakan korban. Mencukur rambut rambut atau tahalul {untuk laki-laki}. Bagi jamaah wanita disarankan menjepit {dipotong ujung rambutnya}, berangkat ke Mekah dan melakukan thawaf Ifadhah. Kemudian melaksanakan Sa'i. Lalu, kembali ke Mina untuk mabit.

Tanggal 11 - 13 Dzulhijjah
Bermalam di Mina, disebut juga Ayyama Tashriq, untuk menyempurnakan mabit. Melontar kerikil pada setiap dari ke3 jumroh setiap hari, setelah tengah hari setelah shalat Dzuhur. Jika tinggal di Mina selama 2 hari {nafar awal}, jamaah harus meninggalkan Mina sebelum matahari tenggelam pada hari ke2 {12 Dzulhijjah}.

Nabi Muhammad melaksanakan ibadah haji pada 9 Dzulhijjah, tepat sesudah tahun kemenangan Mekah.
Nabi pada saat itu melaksanakan ibadah haji qiron. Nabi menggariskan bagi para sahabat yang membawa binatang hadiah sejak di Miqot agar meneruskan ihromnya. Dan bagi mereka yang tak membawa binatang hadiah, nabi memerintahkan membatalkan hajinya menjadi umroh. Nanti setelah lukar dari umroh baru melakukan ibadah haji, yang disebut haji tamatu'.
Haji ifrod bermula ketika Aisyah tidak membawa binatang hadiah dan di tengah perjalanan tiba-tiba haid. Sampai pada 9 Dzulhijah, haidnya belum tuntas. Lantas Nabi memerintahkan membatalkan umrohnya dan menggantinya seusai ibadah haji, yang disebut haji ifrod, Itu lantaran mengerjakan umroh di luar musim hajji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar